Mengapa social history menjadi
suatu hal yang penting dan diperlukan dalam menangani klien? Social history atau riwayat sosial
adalah rangkaian informasi yang terkait dengan klien, masalah klien, dan
penyebab terjadinya masalah tersebut. Riwayat sosial dapat didapatkan secara
oral (wawancara) maupun tertulis (formulir). Penggalian informasi akan lebih
mendalam dan lebih lengkap jika menggunakan wawancara. Informasi ini biasanya
didapatkan selama 1-2 sesi, dan maksimum 3 sesi. Riwayat sosial diperlukan
karena dalam dunia tidak ada dua orang yang mempunyai pengalaman dalam sama/persis. Peristiwa yang dialami bisa
saja sama, namun cara pemaknaaan, pemahaman, dan pengekspresian terhadap
peristiwa tersebut berbeda satu sama yang lain. Riwayat klien bukan hanya
sekedar kumpulan fakta, namun lebih kepada persepsi,
pemahaman, dan pemaknaan klien. Melalui cerita klien, kita dapat menyimpulkan
bahwa klien memiliki strategi yang adaptif ataupun maladaptif.
Riwayat sosial mencakup banyak area-area tertentu. Yang pertama, i-ter harus mendapatkan informasi
mengenai family history dari klien. Kelahiran, tumbuh kembang klien, dan
silsilah keluarga klien harus diketahui. Orang dapat saja mengalami masalah
yang sama dengan keluarganya. Sangat penting untuk mengetahui pola komunikasi,
konflik, karakteristik keluarga, konflik saat ini maupun masa lalu yang
berhubungan dengan masalah klien saat ini, dan bagaimana norma budaya di
lingkungan mempengaruhi klien.
Family history memungkinkan i-ter untuk mendapatkan informasi
mengenai gambaran orangtua, saudara, pasangan, anak, dan orang lain yang
terkait. Selain itu, i-ter dapat
mempelajari hubungan antara klien dan saudaranya pada masa kecil, dan
mempelajari kemungkinan adanya gangguan mental dalam keluarga klien termasuk
saudara jauh. Untuk menjaga keefektifan informasi dapat digunakan family
genogram yang dikembangkan oleh Murray Bowen.
Educational history menjadi bagian terpenting kedua karena
dalam pendidikan yang dijalani oleh klien, klien mendapat pembelajarn serta
pembentukan kepribadian. Nilai rapor belum dapat mengambarkan kecerdasan
seseorang. Banyak orang yang suskes dalam pekerjaan, namun tidak mendapat nilai
yang bagus pada saat sekolah. Ada pula orang yang baik dalam sekolah dan
pekerjaan, namun harus ditinggalkan karena penggunaan obat-obatan terlarang.
Orang yang mempunyai hubungan sosial yang baik ketika sekolah, biasanya juga
sukses dalam hubungan sosial di kala dewasa.
Seorang
i-ter juga harus mendapatkan
informasi yang berhubungan dengan job history kliennya. Akan lebih
baik jika i-ter bertanya “Apa
kesibukan anda sehari-hari?”. Pertanyaan tersebut terkesan lebih sopan dan
tidak menyinggung karena tidak semua orang memiliki pekerjaan. Marital
history juga menjadi area yang tercakup dalam riwayat sosial klien.
Informasi mengenai berapa kali klien menikah dan status pernikahan klien dapat
menjadi kesempatan bagi i-ter untuk
mengetahui hubungan klien dengan significant
others.
Informasi mengenai interpersonal relationship seperti
hubungan klien dengan tetangga, teman, teman kerja, dan lingkungan menjadi area
yang perlu diketahui juga. Selain itu, rekreasi atau waktu santai (recreational
reference) perlu diketahui karena pada prinsipnya hidup yang dijalani
oleh seseorang harus seimbang. Ada kalanya seseorang berperilaku
kekanak-kanakan seperti guling-guling ataupun berteriak. Hal tersebut dianggap
normal apabila sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapinya.
Informasi mengenai orientasi seksual,
praktek seksual, referensi seksual, masalah, penyakit, dan sexual abuse . Segala hal yang berkaitan dengan sexual
history dari klien perlu diketahui walaupun hal tersebut merupakan hal
yang sensitive dan sukar dijawab. Berkaitan dengna hal ini, i-ter harus bersikap hati-hati dalam
bertanya dan member respon. I-ter
dapat memulai bertanya tentang adanya perubahan kepuasan ataupun hubungan
seksualnya. Jika diindikasikan terdapat perubahan, mintalah pada klien untuk
berpikir apa penyebabnya.
Informasi yang terkait dengan medical
history seperti rawat inap, rawat jalan, operasi, masalah kesehatan, medical check up terakhir, nama dan dosis obat, serta informasi mengenai
dokter yang biasa menangani klien juga perlu diketahui. Riwayat medis tersebut
akan berguna dalam proses penanganan klien. Jika klien yang lupa nama obat
ataupun dosis obat yang dikonsumsi, mintalah klien untuk membawa obat-obat
tersebut pada saat sesi berikutnya.
Penting untuk mengetahui psychiatric
/ psychotherapy history dari klien. I-ter
perlu mengetahui penanganan yang pernah digunakan oleh klien. Walaupun
demikian, jangan berasumsi bahwa diagnosis tersebut absolute. Penting bagi i-ter untuk menemukan padangan klien
mengenai pengalamannya. Selain itu, legal history klien juga penting untuk diketahui. Cara yang baik untuk bertanya
mengenai hal tersebut adalah “Apa pertemuan yang pernah anda lalui dengan sistem
hukum dan peradilan?”. Jawaban klien mengenai pertanyaan tersebut lebih akurat
dibandingkan jika i-ter bertanya apa
masalah hukum yang pernah ia hadapi. Pertanyaan tersebut dapat memicu klien
untuk berkata tidak jujur dan terkesan menutup-nutupi. Penting untuk mengetahui
tuntutan hukum, speeding ticket, dan
lama waktu di penjara.
Cara untuk mendapatkan informasi mengenai alcohol
and substance use dari klien adalah dengan melihat hubungan sosial,
pekerjaan, dan masalah hukum yang dihadapi oleh klien. Apakah klien memiliki
ketergantungan terhadap alcohol atau tidak. Selain itu, perlu diketahui
mengenai konsumsi nicotine / caffeine dari klien. Berapa banyak rokok dan kopi
yang dikonsumsi oleh klien dalam sehari.
Area riwayat sosial antara anak-anak dan
remaja berbeda dengan area riwayat sosial pada orang dewasa. Pada anak-anak dan
remaja, informasi yang perlu diketahui adalah childhood nuclear family, tumbuh kembang klien, kesehatan,
pendidikan, gambaran keluarga, asking
about abuse, dan gangguan kepribadian, serta riwayat medis dari klien.
Sedangkan pada orang dewasa yang perlu diketahui adalah riwayat pekerjaan,
riwayat hukum, agaman, situasi tempat tinggal, jaringan sosial, status
pernikahan, waktu santai, riwayat medis, gangguan kepribadian dan riwayat
keluarga.
Informasi-informasi di atas dapat kita
ketahui dengan maksimal jika kita mendengarkan dengan baik perkataan klien dan
melakukan inquiry terhadap
pernyataan-pernyataan klien.
TIPS untuk Anda dalam melakukan wawancara riwayat sosial
yang baik:
1. Dengar
dengan seksama!
2. Tanya
yang wothed saja
3. Lakukan
interview, bukan interogasi.
4. Serius
(alami dan spontan)
5. Ingat
pernyataan yang penting
6. Aware
dengan perbedaan budaya
7. Beri
klien waktu menceritakan dengan jelas (didukung juga dengan probing yang baik dari i-ter)
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.. :)
No comments:
Post a Comment